BEKERJA

Jika kita sebagai seoarang pekerja, karyawan, buruh, atau melakukan sesuatu atas perintah seseorang dan aturan, tentu sangat paham.
Untuk apakah semua itu, dan benarkah sebagai jalan mempertahankan hidup? Tentu jawabannya bisa ya dan bisa tidak.
Kenapa bisa ya?
Bekerja adalah sebuah kegiatan untuk mendapatkan imbalan. Apakah itu berupa uang sebagai nilai tukar untuk segala kebutuhan, atau imbalan berupa wujud benda, untuk kepentingan hidup.
Kenapa bisa tidak?
Bekerja bisa saja sebuah kegiatan untuk kepentingan orang lain atas dasar suka rela, mengisi waktu luang, memperjelas setatus sosial dalam lingkungan masyarakat atau mengisi kekosongan hari-hari. Menyibukkan diri. Dan bukan lagi mempertahankan hidup, tapi mempertahankan harga diri.

Mungkin saya agak lebih setuju jika “tak bekerja” itu sebenarya tidak pernah ada. Yang ada adalah seseorang yang tanpa memiliki penghasilan untuk mempertahankan hidup. Dan pula sebuah keinginan memiliki sesuatu yang tak dapat terpenuhi. Karena bekerja bukan saja sekedar mempertahankan hidup, tapi mempertahankan gengsi.

Atau bekerja bisa keduanya, sekedar hidup dan sekedar gengsi.
Jika kita perhatikan disetiap perusahaan yang mempergunakan manusia sebagai alat untuk memproduksi sesuatu yang diinginkan, pasti manusia tersebut harus bekerja sesuai yang diminta dan sesuai aturan yang ada. Setelah itu baru memperhitungkan imbalan dan imbalan akan menjadi berguna untuk hidup atau tak berguna sama sekali jika diperuntukkan diluar hidup. Karena tak semata-mata hanya sekedar hidup, kehidupan ini sangat kompleks dan penuh dengan tujuan. Tak pula sekedar gengsi, banyak hasrat membentur-benturkan untuk menjadi lebih bermartabat. Lebih dielu-elukan.

Andai saya tak bekerja dengan hati, tentu hari-hari sebagai pekerja akan dipenuhi ganjalan, ngomel-ngomel, uring-uringan dan justeru menurunkan kinerja. Apalagi yang mesti dipertahankan jikalau kemampuan untuk bekerja habis sampai disini?

Ketika menamatkan pendidikan, tujuan hidup adalah bekerja. Ketika bekerja tujuan kemudian adalah imbalan untuk bisa hidup. Setelah hidup, mesti lebih hidup lagi. Bahkan kebutuhan lebih hidup melampaui imbalan yang cukup untuk sekedar hidup.

Jadi, bekerja bukan saja sekedar hidup dan sekedar gengsi, tapi lebih dari itu….

38 komentar:

  1. Saya sepakat. dan bagi saya, dalam kerja itu ada doa.. Inilah salah satu cara merayakan kehidupan

    Yupz!

    BalasHapus
  2. Bekerja untuk Tuhan..bekerja untuk hati...bekerja untuk orang lain......intinya marilah kita bekerja....jangan sampai berpangku tangan.....kalo tangannya di pangku...trus saya mo dipangku sapa?....marilah kita pangku pangkuan..karena tempat duduk di angkot udah penuh sesak oleh pantat saya seorang...
    jrenggggg......

    BalasHapus
  3. Saya sepakat dgn sobat...bekerja itu penuh arti dan makna...maaf saya ikutan koment..

    BalasHapus
  4. aku hidup bukan untuk bekerja tapi untuk kesenangan,

    jalanilah pekerjaan mas sebagai hobi

    BalasHapus
  5. blogku ini aku anggap sebagai pekerjaannku,

    jangan lupa kunjungi balik ya.....

    BalasHapus
  6. Ya bekerja (apapun jenisnya), baik untuk alasan pertama atau kedua, adalah mulia bagi saya. Jika tidak, seperti yang anda bilang hari-hari mungkn penuh dengan gerutuan dan omelan, hidup jadi kurang bermakna.

    BalasHapus
  7. bekerja setiap hari ga pernah istirahat, bikin badan ancurrrrrrrrrrrrrrrrrr

    BalasHapus
  8. Stuju. Sebagai pekerja dan pemberi kerja seharusnya menjadi simbiosis mutualisme

    BalasHapus
  9. bekerja adalah membantu tuhan menjaga harmoni.

    BalasHapus
  10. bekerja buat saya sementara masih dua hal itu mas, imbalan dan status. blum sampe tahap yg lebih tinggi :(

    BalasHapus
  11. entahlah.....
    selama ini saya bekerja atas dasar apa?
    apa karena ingin mendapat upah atau karena gengsi.tetapi setidaknya saya selalu usahakan sebaik mungkin dalam melakukan apapun atau bekerja

    BalasHapus
  12. Bekerja dengan hati, maka beban dan masalah kan lebih bisa "DINIKMATI"....

    BalasHapus
  13. @.cak narto:kompak cak...
    @.brown sugar: ha..ha..mari kita pangku-pangkuan..
    @.Dinoe: ya..ya..siapapun boleh dan komen apapun..
    @.TAMAN HALAMAN: habis setuju kok kabur..?
    @.JengSri: ya..jeng..tumben muncul...
    @.Antaresa:boleh juga begitu...
    @.bocah ilang: ya..ya...
    @.Newsoul: ok..tks bu...sesama pekerja...he..he..
    @.Wirati Astiti: wah...gawat, istirahatnya kapan mbok..?
    @.rco: benar,saya juga sepakat...
    @.nanoq da kansas: he..he..saya lupa mestinya tak tambahin gitu juga ya..
    @.sibaho way : sesuatu yg wajar..dan kebanyakan..
    @.Ahmad flamboyant: itulah bekerjalah dgn hati..
    @.IjoPunkJUtee: yup...benar...

    BalasHapus
  14. bekerja adalah seni, ya seni itu sendiri, untuk hidup, penghidupan dan mewarnainya, sangat sedih ketika hidup tidak berwarna karena bekerja...

    BalasHapus
  15. kerja melelahkan..tapi kerja adalah perwujudan dari usaha untuk menuju sebuah kemenangn...

    BalasHapus
  16. berkunjung malam dengan harapan diterima

    BalasHapus
  17. mas Boy apakabar.... semoga sehat ya... masih sibuk kerja nih... nyante dulu aaahhh masss hehehe.. olah raga dulu biar sehat hehehe

    BalasHapus
  18. Tetap semangat bekerja, sesama pekerja, hehe. Alhamdulillah masih banyak yang bisa dikerjakan. Terpaksa mampir lagi ke kotak ini, shoutmix mas boyke menghilang soalnya.

    BalasHapus
  19. Bekerja
    Kadang Bosan...!!! LElah..!!
    Tapi inilah kehidupan.....yang mau tak mau dihadapi...,

    BalasHapus
  20. aku suka bagian “tak bekerja”, bagaimana kita berpikir dengan logika terbalik.

    paradoks adalah alat takar yang menuntun kita menemukan tujuan dari bekerja itu sendiri, seperti dua sisi mata uang... apakah untuk gengsi atau untuk hidup. nah kawan-kawan sebenarnya apa tujuan kawan bekerja?.

    BalasHapus
  21. bekerja adalah ibadah ya nggak bro, jadi kalo cuman sekedar bekerja nggak akan ada isi kehidupan kita ini, bener nggak bro

    BalasHapus
  22. mending ga usah cari kerja, tapi kita menyediakan lapangan kerja, sekarang banyak banget perusahaan yang ngasih para pekerjanya upah dibawah minimum, tapi di sisi lain adalah para pekerja yang mencari pekerjaan dan ingin bekerja harus bisa meningkatkan kualitas SDMnya dan selalu profesional saat bekerja

    BalasHapus
  23. seneng aku sama tulisanmu kang..

    BalasHapus
  24. Mampir lagi kesini, sebelum bekerja. Numpang mendengarkan musik indahnya. Kotak shoutmixnya suka ilang2an ya.

    BalasHapus
  25. saya suka artikel ini....
    nice post .....

    BalasHapus
  26. Sembari bekerja, mampir sejenak kesini. Mengabari, ada award untukmu mas Boyke.

    BalasHapus
  27. Mampir lagi sebelum bekerja, sambil mendengarkan musik indah ini untuk tmn minum kopi. JengSri, tak dukung niatmu, sy tunggu postingannya, hehe.

    BalasHapus
  28. selamat bekerja ya..hehehe

    BalasHapus
  29. Mampir lagi sebelum kerja, sembari ngupi lagi.....

    BalasHapus
  30. bekerja itu kebutuhan kale yahh,hehehehe...
    btw blognya aku follow yahh... salam kenal

    BalasHapus
  31. bekerja itu indah jika dijalani dengan sungguh-sungguh..oupss..rupanya saya udah koment ya kemaren..he..he..maaf..

    BalasHapus
  32. Tulisannya sederhana, tapi bener-bener bagus, bermakna. Saya pernah baca tulisan yang membuka mata saya, ternyata kita sebenarnya bekerja bukan sekedar mendapatkan penghasilan. tetapi yang penting lagi adalah itu bukti eksistensistensi kita terhadap anugerah hidup yang diberikan Tuhan kepada kita, lagipula kerja adalah sebagian dari ibadah. Dengan bekerja, kita bisa bermanfaat bagi orang lain, dan itu memang tujuan kita, karena kita rahmat bagi seluruh alam. Tentunya semua itu tidak bisa kita gapai kalau kita tidak bekerja dengan hati yang tulus ^_^

    BalasHapus
  33. Bekerja itu ibadah mas,
    Bekerja dengan ketulusan hati akan membuat kita nyaman dengan kerjaan kita*sok tahu*
    Sebenernya bukan hanya bekerja sih
    apapun kalo dilakukan dengan setulusa hati hasilnya akan lebih bagus

    BalasHapus