Seperti biasa kau mengunjungiku tiga kali sehari, kadang lebih. Selalu mengatakan rindu, cinta. Kau dan aku memang jauh katamu, hingga bisa datang dan pergi. Diantara itu hidup ini hampir melulu sendiri, dan lebih mencintai usiaku dari pada dunia ini, bahkan dirimu sekalipun. Tapi kau tetap mendesak adakah kita bersulang diperjamuan itu?
Pagi ini, membuat aku menunggumu karena kau akan terluka, menahan perih yang aku rasakan.Entah, apakah kau memang ada, atau sekedar dekat dari pikiranku. Cintamu padaku, tak sesederhana cinta anak manusia pada sekuntum kembang yang tumbuh oleh tatapan hampa. Di sebelahmu gemuruh laut dan luka-luka pantai selalu mengitari, menghancurkan sisa tapak yang kita tanam dalam-dalam.
Ketika menunggumu hingga siang hari kaupun diam, jam-jam di dinding terus berkejaran saling menyapa. Sementara ruangkupun kian sesak dengan rindu yang memohon kesetiaan pada anak, istri dan sahabat-sahabatnya yang kini pergi tanpa pesan ataupun taburan bunga mawar.
Dimanakah kau sekarang, coba bayangkan rasa cintamu pada kehilangan dan penemuan kembali, bercumbu paham tiap detak jantung?
Seperti biasa kau selalu mengunjungiku, tapi kali ini menunduk hampir jatuh ke lantai hanya gumam dan desah yang kau sampaikan. Hatinya hanya ada sayang, sayang yang hampir saja memupuskan niat tulus pada cintanya yang jauh, seperti cintanya pada anak dan istri.
“serahkanlah hidup kita kepada semilir angin
kepada mega-mega atau kepada impian
warnailah hidup kita dengan hijau daunan
dengan biru lautan
atau dengan deras hujan…..
kalaulah masih kurang
kalaulah masih kurang, kita panggil petir di awan suruh sambar jantung kita
kalaulah masih kurang
kalaulah masih kurang, kita panggil matahari suruh bakar mata kita….
alam sudah berbicara
tentang esok dan lusa
lalu, akupun sudah menggariskan
hidup hanyalah kekalahan…”
( lagu: BMB)
Pagi ini, membuat aku menunggumu karena kau akan terluka, menahan perih yang aku rasakan.Entah, apakah kau memang ada, atau sekedar dekat dari pikiranku. Cintamu padaku, tak sesederhana cinta anak manusia pada sekuntum kembang yang tumbuh oleh tatapan hampa. Di sebelahmu gemuruh laut dan luka-luka pantai selalu mengitari, menghancurkan sisa tapak yang kita tanam dalam-dalam.
Ketika menunggumu hingga siang hari kaupun diam, jam-jam di dinding terus berkejaran saling menyapa. Sementara ruangkupun kian sesak dengan rindu yang memohon kesetiaan pada anak, istri dan sahabat-sahabatnya yang kini pergi tanpa pesan ataupun taburan bunga mawar.
Dimanakah kau sekarang, coba bayangkan rasa cintamu pada kehilangan dan penemuan kembali, bercumbu paham tiap detak jantung?
Seperti biasa kau selalu mengunjungiku, tapi kali ini menunduk hampir jatuh ke lantai hanya gumam dan desah yang kau sampaikan. Hatinya hanya ada sayang, sayang yang hampir saja memupuskan niat tulus pada cintanya yang jauh, seperti cintanya pada anak dan istri.
“serahkanlah hidup kita kepada semilir angin
kepada mega-mega atau kepada impian
warnailah hidup kita dengan hijau daunan
dengan biru lautan
atau dengan deras hujan…..
kalaulah masih kurang
kalaulah masih kurang, kita panggil petir di awan suruh sambar jantung kita
kalaulah masih kurang
kalaulah masih kurang, kita panggil matahari suruh bakar mata kita….
alam sudah berbicara
tentang esok dan lusa
lalu, akupun sudah menggariskan
hidup hanyalah kekalahan…”
( lagu: BMB)
@.JengSri: Ah..bisa-bisa aja nih....
BalasHapusmaafkan aku telah membuatmu menunggu dalam luka mas. here I am :D
BalasHapusAdakah cinta itu menjauh, luruh pada nafasmu yang gemuruh. Kau dan cintamu yang menjauh, tiada bisa kan tertangkap asa keruh. Rengkuh, basuh, labuh, labuhkan cintamu bila masih ada waktu paruh. Nice poem. Lariku menjauh (sebelum ditimpuk, hehe.....)
BalasHapusitu lirik lagu pesaji yang baru bukan bang,,,
BalasHapusliriknya bikin gemes...
hehehe bang sibaho bisa ajah deh..hehehe
BalasHapusMaaf oon nih BMB apa yak...
(kabur)
wah mas lagi merindukan seseorang ya...
BalasHapussemoga tidak lekang dimakan waktu mas, pertahankan dan ajarkan nilai-nilai tentang itu kepada yang muda...
BalasHapustanyakanlah pada gemuruh pagi mas,....mungkin ia hadir lebih awal dari lamunanmu setelah kau lelapkan raga itu dari bilik malam.atau mungkin ia tak sekedar lamunan,melainkan sebuah keinginan yang ingin datang pada pemilik cinta yang lama telah kita tunggu.
BalasHapustetapi janganlah terlalu lama engkau ada dalam masa2 itu,.... ajaklah lamunan itu dalam kehidupanmu , bukan kehidupan yang kau ajak dalam kebimbangan dan lamunan
semangat yah...
Jika biasanya dia datang tiga kali sehari atau mungkin bahkan lebih itu membuatmu terbiasa dengann kehadirannya, tapi ketika tiba-tiba dia tidak datang kamu merasa kehilangannya, tanpa di sadari ketergantungan telah tercipta tanpa di sadari
BalasHapusjadikan lamunanmu menjadi kenyataan andai ianya masih bisa di wujudkan, jangan terlalu lama menunggu, datangilah sang pemilik cinta
keep on spirit..
Hebaddddd.. kata²nya keren penuh semangat....
BalasHapusaku suka puisinya....
wah bisa bikin istri meleleh neh bang...
BalasHapusgreat..
aihhh ;)
BalasHapuslapar kah? atau letih karena tak kaya2 tak cukupi kebutuhan? (nebak aja)
BalasHapussalam dari saya, suryaden dan kang dexter tunggu kami ditempatmu menasibkan hidup, tapi entah kapan itu wkwkwkwkwkwkwk!!
semangat kang!
seharusnya 24 kali sehari tapi bukan 24 hari sekali ya....
BalasHapus@.sibaho way: ha..ha..saya tidak sedang luka...he..
BalasHapus@.Newsoul:wah..ibu lagi berpuisi;AA..BB..ya..hmm
@.putra sigit: Yang paling bawah bukan, dr BMB
@.buwel: BMB kelompok band era 70 an
@.Antaresa: Ya, dan tidak cuman saya..
@.suryaden:ya, saya juga berharap begitu..
@.Ahmad flamboyant: wah, kayaknya lebih top komenmu ya...
@.dwina: kita membutuhkan kedekatan..hanya itu..
@.::x:: :biasa aja mas..
@.jerova: jangan-jangan muak mas..he..he..
@.JengSri: tentu saya berharap tidak cuman saya..
@.TAMAN HALAMAN: bisa jenuh, males, bahkan muak..he..he.
@.Malaikat Kecil: he..he..
@.senoaji: bisa mungkin begitu..mas...seno..?
@.usman: mungkin juga kedua-duanya..mas..?
sedih amat! kangen sama siapa nih?
BalasHapussejak dulu beginilah cinta penderitaannya tiada akhir....:D
BalasHapuslong distance ya.....
BalasHapusmaap kan daku mas... baru mampir lagi... sudah gak bisa lama2 ngeblog. gak jadi blog addicter lagi :(
BalasHapussuit222 ada yang lagi rindu hehehhe..mas ini yang kedua loly kesini..loly mmng padang habis, tapi tua nya terdampar dijawa hehhe, salam kenal nih mas
BalasHapusduhh...kapan pangeranku bikin kata2 seindah itu buatku ya??
BalasHapusbelum ketemu juga cintanya nich????
BalasHapuslam kenal, tetr smangttt!!!
BalasHapusda sbgian ra yg mas ungkapkn hmpir pa yg ku rasakn...
tpi yach tetp bedalh
cz tu prasaan...
wew..cintanya dimana seh?semangat yah mencarinya...
BalasHapusheheh... masih cinta yang jauh mas... seberapa jauhnya nih???
BalasHapusada hadiah tuh diblog aku
BalasHapusmerenung
BalasHapusmenerka
mencoba pahami kata demi kata
sepertinya aku mengerti
dan cukup untuk dimengerti
kadang hampa bisa di isi oleh sesuatu yang tak mesti
meski nurani menyadari
tetapi hati tak bisa mengusirnya pergi
hingga semakin dalam menguasai
tetap bersemangat ya Mas.. :)
Mudah-mudahan ini tentang kehidupan pribadi kita dengan Sang Khalik
BalasHapusaduuuuh.. pencarian kelam ya..hiks..pa kabar sob
BalasHapusHati2 dengan kata "BOSAN". Sepertinya ada yang marah, heheeee...
BalasHapusCeileee..... HE...
BalasHapusCk..ck....
BalasHapus