DIANTARA KITA

Masih rasanya seperti anak belasan tahun begitu waktu yang cukup memberi nafas hingga hari ini, mengingatkan pada waktu puluhan tahun yang lewat mengiang-ngiang tentang sebuah lirik lagu entah telah terlupakan atau memang masih ada di hati siapa..?
Dan hari ini ku coba mendendangkan dengan ala kadarnya memang sebelumnya tak pernah lebih dari itu.

diantara kita, siapakah bernyanyi
aku sendiri..
aku sendiri..
diantara kita, sipakah menangis
aku sendiri..
aku sendiri..

menangis dan bernyanyi
bagai cinta tak pernah habis
aku menangis untukmu
aku bernyanyi untukmu
engkau diam
tenggelam
dalam diriku

diantara kita, siapakah mengaduh
aku sendiri..
aku sendiri..
diantara kita, siapakah berdoa
aku sendiri..
aku sendiri..

Dan diantara kita sebenarnya hanya ada satu cinta, tetapi begitu banyak ketak berdayaan. Begitu luasnya keinginan hingga tak cukup dilalui hanya dengan selangkah. Sungguh, jika saja engkau sempat rindu dalam sekejap saja, tentu aku mampu melipat gandakan sampai batas usia mengijinkannya.

Jika saja engkau tetap membiarkan aku sakit, berdoalah agar tetap sehat agar esok hari dapat melanjutkan hiruk pikuk pesta pora bersama para sahabat dan yang engkau kagumi. Cintailah semuanya, seperti mencintaiku sebelumnya saat engkau sendiri dan kesepian. Disaat tak ada lagi kenyamanan bersama siapapun. Disaat acara Televisi membosankan, disaat libur panjang hanya tidur dan kedapur, disaat di saku hanya tinggal kertas-kertas tagihan, disaat pulsa hanya tinggal satu sms, disaat segalanya menjadi hampa.

Andai akhirnya engkaupun jatuh sakit, teleponlah aku. Ceritakan tentang segala hal buruk engkau hadapi, karena diantara kita sebenarnya tidak terjadi apa-apa, hanya kadang aku ingin selalu mendengarkan kabarmu dari jauh walau itu sepatah kata saja.

15 komentar:

  1. Dinatara kita terbentang jarak, tapi tetap saja kita bertemu di jagad (maya) ini meski titik kita berdiri berbeda. Tetap saja kita saling mendoakan, bukankah itu arti persahabatan. Selamat pagi mas Boyke. Nice post.

    BalasHapus
  2. singgah sejenak ke sini, selalu batin jadi merenung, taffakur dalam hening, menelaah tiap kata yang Mas Boyke tuliskan.

    jujur saya merasa ikut sepi, teringat seorang sahabat yang kini menjauh entah kenapa. Mungkin juga itu karena saya. Semoga dia selalu dalam kasih sayang Illahi.

    Apa khabar Mas, semoga sehat dan bahagia selalu.

    BalasHapus
  3. wah baru nongol lagi nih mas...
    artikel begini saya perlu mbaca berkali2 biar ngerti...

    BalasHapus
  4. tulisanmu mengalir indah bang,... lama tak menyapamu.

    salam

    BalasHapus
  5. Gimana mau di telpon
    lha wong nomornya tulalit melulu kalo di telp
    ganti nomor telp ya om?,hehehhe

    P.S mami, cuma canda ya jangan ngambek,hehehhe

    BalasHapus
  6. Kami, di sini, selalu menantimu, kawan..

    BalasHapus
  7. Ayo pulang, Om. jangan mengerami telur yang pernah menetas...

    BalasHapus
  8. gag ada pulsanya nih, jadi gag isa tilpun...maaf ya

    BalasHapus
  9. Jadi sedih Bli, aku sudah luammaaa sekali gak jalan-jalan di dunia maya, lagi sibuk (ceile...). Nulis lagi Bli... nanti aku akan sering datang ke sini...

    BalasHapus
  10. adalah komunikasi sangat diperlukan, jika kesendirian dihinggapi kerinduan. komunikasi, dan tak akan kehilangan dia..

    salam hangat dariku bang

    BalasHapus
  11. @windy
    haha.. ha... ada2 saja. Menohok.

    BalasHapus
  12. achhhh....
    itu hanya perasaan mu saja...

    BalasHapus
  13. Kmbali singgah di tempat sahabat....
    PAkabr BRo...??

    BalasHapus
  14. Diantara kalian ya tidak ada apa-apa hehehe. Dia di Surabaya, dirimu di Denpasar.

    BalasHapus
  15. wah,,, puisi yng gokil nich,,, boleh copy paste ???? hehehhhee.........

    BalasHapus