kurang lebih 12 jam

“Ayo pulang kampung ,” demikian kata sahabatku diatas trotoar pangkalan ojek malam-malam setelah hujan mendera sejak pagi. Setelah sakit yang mereka derita oleh angin akhir-akhir ini tak teratur hembusannya. Anak, istri serta bulan yang muncul dalam hatinya tak kunjung memberi pengertian, tak pernah mengatakan “ya, aku setuju!” Bulan yang memerah menjelang tidur begitu lekat harapan hidup bersama. Seperti percintaan dua hati dalam hatinya disepanjang musim sekaligus membinasakannya. Diakhir waktu tatapannya semakin hampa, hampir tak pernah menyapaku. Hatinya telah luka oleh hatinya yang lain. Dia sedang bercinta dalam hatinya.
Percakapanpun menjadi kacau, mulai dari halaman rumah, ranting pohon bunga, burung-burung yang enggan berkicau, fajar yang semakin menyengat, hingga embun tak lagi membekas.
“Pulang kampung, pulanglah kepada Ibu”. Demikian kataku, kurang lebih 12 jam aku merindukannya, untuk sekedar menyela mungkin hanya 12 tahun setelah terjaga menjelang siang hari dan hitungan benar-benar sempurna.

4 komentar:

  1. EVERYBODY have ever felt homesick and EVERYBODY wants "SOMEDAY" have to comeback but it doesn't mean with nothing, who doesn't want bring "SOMETHING" usefull to make HAPPY family's homeTOWN ...

    BalasHapus
  2. wah lama jg ya plg kmpungna..

    BalasHapus
  3. deb emang punya kampung hiks...
    btw mas leneng aq gak mudeng loh ini hihihihi..^^

    BalasHapus
  4. wah asyik dong acaranya......
    sambil mengenang masa lalu yah......
    mang da berapa lama sih kagak pulkam

    BalasHapus